Senin, 20 Februari 2012

Sleep Paralysis alias “Tindihen” / “Ketindihan” Saat Tidur ditilik dari segi medis

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda tidak sedang diganggu makhluk halus.

Berdasarkan ilmu medis, keadaan
itu disebut sleep paralysis atau
kelumpuhan tidur. Namun, banyak
masyarakat menyebutnya ‘erep-
erep’. Masyarakat juga selalu
mengaitkan kondisi ini karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh
kita.


426985-301557833231780-12.jpg


Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.

Selama tidur, aktivitas dan otot-
otot tubuh menjadi tidak bergerak,
sehingga menyebabkan kelumpuhan
sementara. Bahkan kadang-
kadang kelumpuhan tetap ada
setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti
dengan halusinasi. Orang yang
mengalami kelumpuhan tidur
merasa seperti dicekik, dada
sesak, badan sulit bergerak dan
sulit berteriak.

Ketika seseorang tidur, aktifitas
otak mengalami dua hal berbeda,
yang disebut tidur aktif atau
REM (rapid eye movement) dan
tidur non-REM.

Non-REM selama tidur akan
menghasilkan gerakkan selagi
Anda tidur, seperti berbicara
dalam tidur atau berjalan ketika
tidur. Sedangkan REM akan
mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi dan tekanan darah
ketika tidur.

Secara psikologis, sleep paralysis
berhubungan dengan tidur di tahap
REM, dimana setelah mengalami
tidur REM, mata terbuka namun
paralysis tetap bertahan.

Biasanya hal ini mengakibatkan
halusinasi. Sleep paralysis terjadi
sekitar 2-3 menit. Setelah otak
dan tubuh berhubungan kembali,
penderita dapat menggerakkan
tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau
mimpi buruk biasanya dapat
bertahan lama

Secara fisiologis, penyebab sleep
paralysis belum diketahui secara
pasti. Sejauh ini, para psikologis
memberikan gambaran umum
mengenai penyebab terjadinya
sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola
tidur tak tentu, stress, dan
perubahan mendadak pada
lingkungan atau lifestyle.


sumber:http://id.she.yahoo.com/sleep-
paralysis-penyakit-ketindihan-
saat-tidur-013418209.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar